Serunya Membuat Ketupat Bersama Anak

Hari raya Idulfitri 1422 H tinggal menghitung hari. Lebaran tahun ini mungkin tak jauh berbeda dengan tahun lalu. Adanya larangan mudik membuat kita tidak bisa bersilaturahmi dengan sanak saudara dari luar kota. Hal ini tentu mengurangi keseruan perayaan lebaran terutama bagi anak-anak. Momen bermain langsung besama para sepupu masih harus ditunda, kita merayakan lebaran di rumah saja. Namun, kita tetap bisa merayakannya dengan cara yang menyenangkan bersama anak, sekaligus mengajak mereka belajar.

Jika anak Anda kelas 2 SD misalnya, mereka masih memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Mereka pasti penasaran dengan apa yang akan dimasak ibunya untuk hidangan lebaran nanti. Karena melakukan hal yang tidak biasa, tentu mereka akan merasa sangat antusias.

Menyiapkan hidangan lebaran seperti ketupat dan opor membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Namun jika kita pintar menyiasatinya, waktu yang lama  untuk memasak bisa kita jadikan momen berharga untuk melatih anak dan mengajak mereka belajar dengan cara yang menyenangkan.

Misalnya saat membuat ketupat. Sambil ngobrol kita bisa mengulang materi pelajaran seni budaya dan prakarya. Kita bisa menjelaskan bahwa ketupat merupakan contoh karya seni tiga dimensi karena memiliki panjang, lebar, dan tinggi, serta dapat dilihat dari berbagai arah. Ketupat berasal dari bahan alam, yaitu daun kelapa. Dengan melihat ketupat secara langsung, tentu anak bisa lebih cepat paham dengan apa yang kita maksud.

Selain itu kita juga bisa mengajak mereka belajar berhitung. Misalnya Ibu membuat ketupat menggunakan 1 kg beras. Berapa gram beras yang digunakan ibu?. Lalu bisa dilanjutkan dengan materi yang agak sulit misalnya, Ibu akan membuat 10 buah ketupat. Berapa gram isi masing-masing ketupat? Ajak mereka membagi langsung dan menggunakan timbangan jika ada. Dengan begitu kita bisa mengajarkan anak konsep mengukur berat benda dan pembagian.

Selama menunggu, kita juga bisa bertanya. Kita akan merebus ketupat selama dua jam. Sekarang jarum panjang menunjuk angka berapa dan jarum pendek di angka berapa, artinya sekarang jam berapa? Maka ketupat akan kita angkat saat jarum pendek di angka berapa dan jarum panjang di angka berapa, artinya jam berapa?  Setelah ketupat matang, bisa kita tanyakan “Tadi kita memasak ketupat selama berapa menit?” Tanpa anak sadar kita sudah belajar kembali pelajaran tentang waktu.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa kita kembangkan sendiri, karena selama pandemi para ibu mau tidak mau harus ikut paham dengan materi yang diberikan oleh guru. Jadi selain ada yang membantu, memasak jadi lebih menyenangkan karena ada teman ngobrol. Belajar pun menjadi lebih menyenangkan karena tidak terasa belajar, rasanya sedang bersenang-senang membantu ibu memasak ketupat untuk lebaran. Meski begitu materi menjadi lebih berkesan, karena selain melihat objek secara langsung, mereka juga mempraktikkan.

Di sisi lain anak bersenang-senang bersama kita. Mereka akan sangat antusias merayakan lebaran karena ikut terlibat secara langsung dalam mempersiapkannya. Meski sederhana, akan ada kenangan tersendiri bagi anak dalam merayakan lebaran tahun ini bersama ibu. Selamat hari raya Idulfitri, mohon maaf lahir dan batin.