Ini Lho Rahasia Punya Otak Cerdas Seperti Gajah

Gajah adalah binatang yang menjadi simbol daya ingat di dunia. Hewan ini memiliki intelegensia terbaik ketiga, setelah orang utan dan lumba-lumba. Ukuran otak gajah paling besar di antara semua mamalia di darat. Bukan hanya ukuran otak yang besar, gajah punya kecerdasan emosi yang tinggi, hampir sama tingginya dengan simpanse.

Kecerdasan emosi ini dikarenakan gajah memiliki bagian otak bernama hippocampus yang berkembang sangat baik. Bagian ini memudahkan gajah untuk mengingat dengan cara menyandikan pengalaman-pengalaman yang penting menjadi ingatan jangka panjang. Inilah yang membuat gajah bisa belajar mengenali kejadian yang berbahaya dan tidak mengulanginya lagi. Namun di sisi lain, gajah mudah mengalami gangguan stres karena trauma.

Selain hippocampus, gajah juga memiliki korteks serebral yang membantu gajah dalam pemecahan masalah dan kemampuan sosial. Karenanya gajah jadi bisa bekerja sama dengan kawanannya saat menghadapi masalah dan menyelesaikannya. Karena memiliki dua kemampuan otak yaitu ingatan yang baik dan kreativitas, ini menjelaskan mengapa gajah sangat cerdas.

Peneliti mempelajari cara gajah berkomunikasi, yaitu dengan berbagai gerakan tubuh dan suara. Mereka juga bisa mengeluarkan suara infrasonik, yaitu di bawah frekuensi yang dapat didengar oleh manusia. Inilah cara gajah berkomunikasi dengan gajah lainnya, dalam jarak lebih dari delapan kilometer. Bahkan menurut ilmuwan, gajah memiliki bahasa dan kemampuan seni seperti memilih campuran warna atau mengenali nada musik yang berbeda. Karena itu, gajah dapat mengetahui kondisi gajah-gajah lain di sekitarnya yang sedang dalam keadaan terancam, sakit, maupun berduka.

Gajah juga memiliki rasa kasih sayang yang besar terhadap sesamanya. Jika seekor gajah meninggal, gajah di sekitarnya akan menjaga jasadnya hingga dua hari dan melindunginya dengan daun-daun, semak-semak, serta pohon. Sampai kapan pun ia akan tetap mengingat tempat tersebut sebagai makam. Jadi mengganggu habitat gajah sama saja mencari masalah besar.

Apakah otak kita bisa dilatih agar memiliki daya ingat sehebat gajah? Jawabnya adalah: iya. Mari kita lihat orang-orang yang giat berlatih di pusat-pusat kebugaran. Apakah mereka terlahir dalam keadaan berotot? Tentunya tidak, sama halnya dengan ‘otot’ otak kita yang perlu dilatih. Otak kita terdiri atas puluhan ribu saraf neuron bahkan lebih yang terus berkembang jika kita berpikir. Setiap satu saraf neuron akan berkembang sepuluh kali lipat jika kita melakukan aktivitas mental. Ketika kita mulai berhenti menggunakan otak, maka penyakit yang dinamakan ‘lupa’ akan menyerang. Untuk itu kita tidak boleh berhenti belajar. Umur yang semakin tua, hendaknya tidak menjadi alasan untuk berhenti belajar dan berpikir.

Jika melatih otot kita datang ke pusat kebugaran, untuk melatih otak kita bisa belajar mental aritmetika di IMA. Pembelajaran di IMA memungkinkan untuk melatih otak kiri dengan mengerjakan soal berupa angka menggunakan alat bantu sempoa. Pada tahap selanjutnya perhitungan menggunakan sempoa cukup dibayangkan atau yang disebut mental. Dengan terbiasa membayangkan gerakan biji sempoa, otak kanan dilatih untuk mengingat posisi biji sempoa dan berapa jawaban yang dihasilkan. Belajar mental aritmetika lebih optimal pada usia anak 6-12 tahun. Meski dipelajari pada waktu anak-anak, jika belajar minimal sampai grade 3 ilmu mental aritmetika tidak akan hilang dan bisa digunakan hingga dewasa.

Seperti peribahasa “Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui”, cukup belajar mental aritmetika di IMA, otak kiri dan otak kanan akan terlatih secara bersamaan. Hasilnya kita bisa berhitung cepat, daya ingat pun meningkat. Mau memiliki daya ingat yang baik seperti gajah? IMA tempat belajarnya!.

Sumber bacaan:

l https://bobo.grid.id/read/081641898/gajah-punya-ingatan-yang-hebat-cari-tahu-kecerdasan-otak-gajah-yuk?page=all

l  Memorizing Like An Elephant (Yudi lesmana)