Mengatasi Kebiasaan Lupa

Kebiasaan lupa apa saja yang paling sering kita lakukan sehari-hari? Yang paling sering adalah menaruh kunci, baik kunci kendaraan, kamar, rumah, atau kantor. Lupa menaruh hp, lupa password atau pin, lupa nama orang, juga lupa lokasi parkir kendaraan saat kita pergi ke tempat yang luas, misalkan pusat perbelanjaan.

Berikut ini ada beberapa tips dari Yudi Lesmana untuk mengatasi kebiasaan lupa tersebut. Pertama, siapkan buku dan tulis secara detail apa saja yang sering kita lupakan. Contohnya saat sering lupa menaruh kunci motor padahal harus segera berangkat ke kantor, akibatnya terlambat. Lupa tempat parkir motor di mal, sehingga harus berkeliling area parkir untuk mencarinya sampai berjam-jam. Tuliskan dengan lengkap di buku tersebut semua hal yang sering kita lakukan beserta akibat yang harus ditanggung jika lupa. Dengan cara ini kita otomatis merasa khawatir akan lupa menyimpannya saat memegang benda-benda tersebut.

Tips yang kedua adalah katakan dalam hati ketika akan menaruh kunci yang sering kita lupakan tersebut. Misalkan “Saya menaruhnya di atas kulkas”, lalu kembalilah beraktivitas seperti biasa. Lakukan hal yang sama saat kita menyimpan barang-barang lainnya seperti buku dan dompet. Tidak perlu diucapkan, cukup katakan dalam hati dan timbulkan bagaimana perasaan kita jika ternyata benda tersebut benar-benar hilang.

Ketiga, gunakan clue atau petunjuk di daerah sekitarnya. Saat memarkir kendaraan, perhatikan kondisi sekitar tempat parkir dan pilih salah satu benda yang menjadi acuan. Kembali sebutkan dalam hati benda itu agar menjadi sebuah program yang otomatis di otak kita. Buat yang sering lupa password, gunakan password yang merepresentasikan suatu momen tertentu dalam hidup kita sebagai clue-nya, lalu kembali ucapkan dalam hati.

Tips terakhir adalah cukup tidur dan istirahatlah jika lelah. Sehebat apapun otak kita, pasti akan tetap lupa jika terlalu lelah dan banyak pikiran. Lupa terhadap apa yang telah kita katakan atau lakukan lima menit yang lalu dapat terjadi dalam kondisi tersebut.

Yang cukup penting juga adalah fakta bahwa kita hanya ingat kalau punya niat untuk mengingatnya, terlepas dari kecepatan mengingat yang dimiliki. Untuk sesuatu yang tidak kita sukai tetapi terpaksa harus kita ingat, maka ingatan tersebut hanya menempel sebentar di otak. Misalnya waktu masih sekolah, pelajaran yang tidak kita sukai, akan lebih sulit untuk dihafal. Kalaupun hafal saat akan ujian, setelah ujian selesai biasanya lupa semuanya.

Ibarat mesin kendaraan, jika terlalu lama tidak digunakan, maka otak kita akan rusak dengan sendirinya. Adanya tips di atas, mungkin beberapa orang akan mengatakan, untuk apa susah-susah mengingat tempat parkir kendaraan, tinggal ambil handphone lalu difoto, tinggal buka saja jika lupa. Tapi cara itu tidak akan melatih otak kita untuk tetap bekerja karena kita mengandalkan bantuan foto.

Terakhir, selain mengandalkan ingatan, pastikan kita melakukan sesuatu atau meletakkan barang apapun itu dengan kesadaran penuh. Biasanya yang membuat kita lupa menaruh kunci adalah karena saat menaruhnya sambil melakukan hal lain, entah itu menelpon atau makan, sehingga perhatian kita tidak sepenuhnya pada aktivitas meletakkan kuncinya.

Nah, untuk yang sering lupa, cobalah tips di atas. Semoga bermanfaat.

Sumber bacaan:

Memorizing Like An Elephant (Yudi lesmana)