Mengenal Permainan Catur

Siapa yang suka bermain catur? Kalaupun tidak tahu cara memainkannya, pasti pernah lihat papan catur bukan? Papan catur terdiri dari 8 lajur dan 8 baris petak berselang seling hitam dan putih atau warna lain gelap dan terang, begitu pula bidak atau buah catur juga memiliki dua warna.

Catur merupakan olahraga otak yang dimainkan oleh dua orang. Masing-masing pemain awalnya memiliki enam belas bidak yang disusun berbaris pada masing-masing sisi papan secara berhadapan. Satu bidak hanya bisa menempati satu petak. Di barisan depan terdapat delapan pion, lalu baris belakangnya terdapat dua benteng di sudut kanan dan kiri, dua kuda di sebelah benteng, di sebelahnya lagi ada dua gajah, lalu paling tengah ada satu ratu, dan satu raja. Raja bidak hitam berada pada petak putih, dan sebaliknya.

Sebelum pertandingan dimulai, pemain memilih warna bidak yang akan ia mainkan. Pemilik bidak putih memulai langkah pertama, diikuti bidak hitam secara bergantian. Setiap langkah hanya boleh menggerakkan satu bidak saja. Bidak dipindahkan ke petak kosong, atau menempati petak yang terisi bidak lawan yang artinya menangkap bidak lawan tersebut dan mengeluarkannya dari papan catur.

Sekarang kita akan mengenal gerakan setiap bidak sekaligus belajar permainan catur. Raja adalah bidak yang paling berharga dalam permainan catur dan secara fisik paling tinggi di antara bidak lainnya. Meskipun paling penting, raja bukanlah yang paling kuat, ia hanya bisa bergerak satu petak ke segala arah. Oleh karena itu, bidak lain harus melindungi raja dari serangan lawan.

Benteng bergerak sepanjang petak horisontal maupun vertikal. Gerakannya bisa satu petak atau lebih, selama petak yang segaris tidak ada penghalang. Selain itu benteng bisa melakukan gerakan rokade, yaitu bertukar posisi dengan raja. Rokade hanya bisa dilakukan saat benteng dan raja belum berpindah dari posisi awal dan tidak ada bidak lain di antara keduanya. Biasanya rokade dilakukan pada bagian awal pertandingan, untuk memindahkan raja ke posisi yang lebih aman dan terlindungi dan mengaktifkan benteng di posisi tengah.

Gerakan gajah adalah sepanjang petak secara diagonal. Gajah petak hitam hanya bisa bergerak sepanjang petak hitam, begitu juga sebaliknya, gajah petak putih hanya bisa menempati petak putih.

Ratu adalah yang paling kuat di antara semua bidak. Ia memiliki gerakan kombinasi dari benteng dan gajah. Bisa lurus maupun horisontal, bisa maju maupun mundur. Peran ratu sangat besar dalam melindungi raja dan melakukan serangan terhadap raja lawan.

Kuda memiliki gerakan menyerupai huruf L, yaitu memanjang dua petak dan melebar satu petak. Kuda memang tidak sehebat ratu atau sekuat benteng, tapi ia adalah satu-satunya bidak yang dapat melompati bidak-bidak lain, baik bidak sendiri maupun bidak lawan.

Setiap pemain memiliki delapan pion yang bisa bergerak maju satu petak saja ke arah lawan menuju petak kosong. Pada gerakan awal, pion dapat bergerak maju dua petak. Meskipun kecil, pion juga bisa menangkap bidak lawan yang berada satu petak di depannya secara diagonal.

Pion juga memiliki dua gerakan khusus, yaitu gerakan en passant dan promosi. En passant bisa dilakukan oleh pion yang berada pada baris kelima, kemudian ada pion lawan di lajur yang berdekatan maju dua langkah dari posisi awalnya. Maka pion yang baru maju itu bisa langsung ditangkap meskipun posisinya tidak diagonal. Itulah yang disebut en passant. Promosi bisa dilakukan pion saat bisa maju sampai ke baris lawan paling belakang. Saat mencapai ujung itulah, pion bisa ditukar dengan bidak lain yang lebih kuat.

Ketika raja sedang diserang oleh pihak lawan, inilah yang disebut skak. Pemain yang rajanya diskak harus membuat penyelamatan dengan cara memindahkan raja, memakan bidak lawan yang menyerang, atau menutup serangan lawan dengan manaruh sebuah bidak di antaranya. Namun cara yang terakhir ini tidak bisa dilakukan jika skak dilakukan oleh kuda, karena kita tahu gerakan kuda bisa melompat.

Tujuan dari permainan catur adalah mencapai posisi skak mat, yaitu saat raja terancam dan tidak bisa diselamatkan dengan ketiga cara di atas. Dengan begitu, permainan berakhir dan dimenangkan oleh pemain yang melakukan skak mat. Selain karena skak mat, permainan juga bisa berakhir remis atau imbang yaitu apabila kedua pemain sama-sama tidak bisa melakukan skak mat, baik karena kesepakatan atau karena bidak yang tersisa tidak akan bisa melakukan skak mat. Keadaan remis lainnya bisa terjadi saat pemain yang mendapat giliran bermain, tidak bisa menggerakkan bidaknya tapi tidak sedang dalam posisi diskak.

Mungkin penjelasan ini masih membingungkan bagi yang sama sekali belum mengenal catur. Cobalah untuk membeli papan catur dan mencoba memainkannya dengan keluarga sambil mengisi waktu luang. Bisa juga berlatih sendiri melalui aplikasi yang bisa diunduh di hp, misalnya chess.com. Di situ kita bisa memilih akan bermain melawan komputer maupun dengan teman secara online.

Dari permainan catur, kita belajar tentang peran bidak yang berbeda tapi bekerja sama menjadi satu untuk memperoleh kemenangan. Pion yang kecil dan rentan ditangkap lawan karena posisinya di depan, bisa saja melakukan skak mat atau menangkap bidak lawan yang lebih kuat.

Sama seperti kehidupan, masing-masing dari kita memiliki perbedaan yang lebih kompleks dibandingkan bidak catur. Namun kita tidak perlu mempermasalahkan perbedaan tersebut bukan? Justru kita bisa bersinergi menyatukan peran yang berbeda-beda untuk saling melengkapi dan maju bersama. Selamat belajar bermain catur!