Akhirnya Saya membuktikan: Anak Saya Bisa Berhitung Sangat Cepat Tanpa Alat Bantu

Ayah AfifSaya Gayuh Wicaksono, usia 56 tahun, tinggal di Semaki, Yogyakarta. Saya adalah ayah dari Wildan Ghaisan Afif, siswa IMA Pusat Jateng-DIY. Afif mulai belajar di IMA pada pertengahan Pebruari 2019 dilatarbelakangi keinginan saya agar dia mempunyai kemampuan hitung yang lebih baik. Ternyata Afif mengalami perkembangan yang makin baik dari waktu ke waktu. Sistem pembelajaran IMA sangat sistematis ditunjang dengan buku latihan yang bagus sehingga sangat mudah diikuti, termasuk oleh Afif. Hasilnya, kemampuan berhitung Alif mengalami peningkatan dan semakin baik seiring dengan kenaikan gradenya.

Saya daftarkan Afif dengan tujuan dia bisa menguasai mental aritmetika, yaitu berhitung cepat dan akurat tanpa alat bantu atau dengan diawang-awang (membayangkan) baik di sekolah maupun di luar sekolah. Hal itu kini sudah tercapai dan terbukti, Afif bisa dengan mudah mengerjakan PR matematika. Soal matematika dapat dihitung dengan mudah dan cepat, sehingga tugas atau PR dapat selesai dengan sangat cepat.

Kalau pelajaran pada umumnya di sekolah, membagi dihitung dengan cara poro gapit, perkalian dan tambah kurang dengan cara bersusun ke bawah. Cara itu cukup membutuhkan waktu dan media tulis. Dengan cara mental aritmetika, semuanya bisa dihitung dengan sangat cepat dan ringkas. Saya pun sebenarnya sempat heran, sekaligus kagum bagaimana anak-anak bisa menghitung angka-angka sebanyak itu. Mulai dari satuan, puluhan, sampai ratusan ribu dengan sangat cepat dan akurasi yang baik.

Ini merupakan pencapaian besar dalam hal kemampuan berhitung dan yang pasti waktu menjadi sangat efisien. Menguasai mental aritmetika benar-benar mempermudah dan mempercepat penyelesaian PR dari sekolah, seperti yang dialami anak saya.  Apalagi kalau nanti sudah mulai pembelajaran tatap muka di sekolah, akan lebih terasa hasil dan manfaatnya pada saat proses belajar bersama di dalam kelas. Tidak ada lagi kesulitan saat hitung-menghitung di buku, di papan tulis, ataupun dalam menjawab pertanyaan dari guru. Itulah keunggulan anak yang mengikuti les sempoa atau mental aritmetika dibanding dengan anak yang tidak mengikutinya

Belajar di IMA bisa menghasilkan pencapaian prestasi yang lebih baik khususnya selama sekolah. Manfaat di luar sekolah juga banyak, sudah terbukti dapat diterapkan dalam berbagai kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan hitungan.

Pada ujian nasional IMA ke-57 bulan Agustus 2021 lalu, Afif sudah lulus grade 1. Target lulus grade 1 secara standar ditempuh selama 3,5 tahun, ternyata bisa diselesaikan Afif dalam waktu 2,5 tahun saja. Menurut guru Afif, hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Saya tentu saja merasa senang dan bangga.